Perjuangan baru saya di dunia memasak

Hmm..jadi ceritanya begini. sebenernya saya lagi gila-gilanya belajar masak. kalau teori memasak siy udah apal alias khatam. dari kecil saya paling suka merhatiin si mbak parti masak di dapur, jadi untuk urusan teori dasar memasak saya dikategorikan "bisa".
Saya ga mau cuma sekedar "bisa". Saya ingin masakan saya membuat orang-orang yg memakannya merasa puas. Dan tak cukup rasanya saja, tampilannya harus cantik. Kata orang saya ambisius, tapi kalo kata saya ini namanya totalitas.
Jadi dimulailah "self-trained cooking"saya. metode pertama saya mulai mempraktekan resep-resep lama(andalan mbak parti). hasilnya menurut saya cukup lumayan, tapi kata temen-temen rasanya asin sekali n kebanyakan minyak. Metode kedua saya memasak resep-resep sederhana seperti spaghetti bolognise, salad buah, tumis kangkung. Hasilnya malah lebih parah, masakan saya ga ada rasa enaknya. keaseman, kepedesan, banyak minyak, kurang seger yg paling parah rasa spageti, tumis daging, n cah sayur rasanya sama. hiks.. :'(
Saya kecewa, saya putus asa apalagi kalau mendengar komentar teman-teman saya yg cukup mebuat patah hati. Sampai satu hari seorang teman yg jago masak menyemangati saya. Menurut dia ga ada yg berhasil saat pertama kali belajar, dan dia pun mengakui saat pertama belajar diapun sering gagal. Cukup lama saya berpikir(disambi sakit dan lembur). Satu hari saya menemukan sebuah situs (thanks to alim) yg ternyata adalah sebuah milis memasak. Ga cuma menyajikan resep-resep masakan, tapi disini ada fasilitas milisnya. Jadi tiap anggota bisa share semua hal yg berbau masakan, mulai dari resep, tips masakan sampe jadwal kursus memasak. Yiippiiee...!!!
Sekarang saya sedang menerapkan metode ketiga, practise and sharing. Mulai mencoba resep yg ada, dan di share bersama teman-teman baru saya di milis memasak ini. Doakan yah semoga ada improvement didalam masakan saya.

Ngomong-ngomong pasti banyak yg bertanya tanya siapakah mba parti ini. Beliau adalah org yg telah berjasa didalam hidup saya. Yang mencucikan baju saya, menyiapkan makan siang saya, dan tempat saya curhat ketika putus dengan pacar pertama saya. Dia adalah asisten ibu saya, sebelas tahun bersama membuat saya dan kaka saya cukup dekat. Dan masakan beliaulah yang saya ingat. Thank you mba parti, for all those sweet years, miss u soo much